Jumat, 26 April 2013

Jeruk Bali dan Jeruk Manis


Jeruk Bali
Jeruk bali, jeruk besar, atau pamelo (bahasa Inggris: pomelo, ilmiah: Citrus grandis, C. maxima) merupakan jeruk penghasil buah terbesar. Nama "pomelo" sekarang disarankan oleh Departemen Pertanian karena jeruk ini tidak ada kaitannya dengan Bali.
Jeruk ini termasuk jenis yang mampu beradaptasi dengan baik pada daerah kering dan relatif tahan penyakit, terutama CVPD yang pernah menghancurkan pertanaman jeruk di Indonesia.
Beberapa kultivar unggulan Indonesia:

  1. 'Nambangan'
  2. 'Srinyonya'
  3. 'Magetan'
  4. 'Madu'/'Bageng' (tanpa biji)

Tiga kultivar yang pertama ditanam di sentra produksi jeruk bali di daerah Kabupaten Magetan dan Kabupaten Madiun, sedangkan yang terakhir ditanam di daerah Bageng, Kabupaten Pati.
Perbanyakan dapat dilakukan dengan biji (tidak dianjurkan untuk budidaya) atau dengan pencangkokan.

Jeruk Manis
Jeruk manis atau jeruk peras (Citrus sinensis Osbeck) adalah perdu tropis dan subtropis yang menghasilkan buah dengan nama sama. dan juga nama buahnya. Buah jeruk memiliki kulit berwarna hijau hingga jingga dan daging buahnya mengandung banyak air. Sari buah jeruk merupakan minuman hasil perasan jeruk yang populer.

Kulit buah jeruk biasa dikeringkan dan diolah menjadi bahan obat dan biasanya dipakai dalam ramuan herbal atau jamu tradisional Tionghoa. Kulit jeruk dapat diolah dengan cara tertentu menjadi manisan atau selai (marmalade). Cairan buah jeruk banyak mengandung vitamin C.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar