Selasa, 16 Oktober 2012

Anggur dan Manfaatnya

Anggur merupakan tanaman buah berupa perdu merambat yang termasuk ke dalam keluarga Vitaceae. Buah ini biasanya digunakan untuk membuat jus anggur, jelly, minuman anggur, minyak biji anggur dan kismis, atau dimakan langsung. Buah ini juga dikenal karena mengandung banyak senyawa polifenol dan resveratol yang berperan aktif dalam berbagai metabolisme tubuh, serta mampu mencegah terbentuknya sel kanker dan berbagai penyakit lainnya. Aktivitas ini juga terkait dengan adanya senyawa metabolit sekunder di dalam buah anggur yang berperan sebagai senyawa antioksidan yang mampu menangkal radikal bebas.

Tanaman ini sudah dibudidayakan sejak 4000 SM di Timur Tengah. Akan tetapi, proses pengolahan buah anggur menjadi minuman anggur baru ditemukan pada tahun 2500 SM oleh bangsa Mesir. Hanya beberapa waktu berselang, proses pengolahan ini segera tersebar luas ke berbagai penjuru dunia, mulai dari daerah di Laut Hitam, Spanyol, Jerman, Perancis, dan Austria.Penyebaran buah ini berkembang samakin pesat dengan adanya perjalanan Colombus yang membawa buah ini mengitari dunia.

Varietas anggur
Buah anggur memiliki banyak varietas, antara lain:
  • Vitis vinifera, anggur untuk bahan minuman anggur Eropa
  • Vitis labrusca, anggur Amerika Utara untuk membuat jus anggur, kadangkala untuk minuman anggur
  • Vitis riparia, anggur liar Amerika Utara, kadangkala untuk pembuatan minuman anggur
  • Vitis rotundifolia, muscadine, digunakan untuk jelly dan kadangkala minuman anggur
  • Vitis aestivalis, varietas Norton yang digunakan untuk pembuatan minuman anggur
  • Vitis lincecumii (juga disebut Vitis aestivalis atau Vitis lincecumii), Vitis berlandieri (juga disebut Vitis cinerea var. helleri), Vitis cinerea, Vitis rupestris digunakan untuk membuat minuman anggur hibrida dan "rootstock" tahan-hama.
Hibrida juga ada, utamanya merupakan persilangan dari V. vinifera dengan satu atau lebih varietas V. labrusca, V. riparia atau V. aestivalis.Hibrida cenderung lebih tidak terpengaruh dingin ("frost") dan penyakit (terutama phylloxera), tetapi minuman anggurnya kurang memiliki karakteristik aroma "foxy" labrusca

Anggur laut Coccoloba uvifera merupakan anggota dari keluarga Buckwheat Polygonaceae dan merupakan tanaman asli di tanah di Laut Karibia.

Iklim

Anggur merupakan salah satu tanaman yang hidup pada daerah dataran rendah.Tidak seperti kebanyakan tanaman lainnya, tanaman anggur justru membutuhkan musim kemarau panjang berkisar 4-7 bulan agar dapat tumbuh dengan baik dan intensitas cahaya matahari yang cukup tinggi. Curah hujan yang diperlukan oleh tanaman ini hanya 800 mm per tahun. Oleh karena itu, penyiraman yang berlebihan dapat mengganggu proses pembuahannya. Suhu untuk tumbuh maksimal adalah 31oC dan suhu minumum adalah 23oC dengan kelembapan udara berkisar antara 75-80%

Media Tanam

Hanya beberapa jenis tanah yang dapat menunjang pertumbuhan tanaman anggur dengan baik.Secara umum, tanah tersebut harus mengandung pasir dan lempung dalam jumlah yang cukup agar tanaman tidak mengalami transpirasi berlebihan. Selain itu, tanah yang digunakan harus subur dan bertekstur gembur agar terdapat asupan nutrisi dan pasokan udara yang baik. Tanah tersebut juga harus memiliki derajat keasaman (pH) yang netral, yaitu 7.

Manfaat kesehatan

Anggur memiliki banyak manfaat kesehatan karena mengandung berbagai jenis senyawa metabolit sekunder, terutama golongan flavonoid dan antosianin, serta resveratol. Penelitian lain mengungkapkan bahwa senyawa aktif di dalam anggur mampu meningkatkan kerja sel endotelial yang berperan dalam memperlancar aliran darah dalam arteri terkait dengan aktivitasnya terhadap sel-sel otot halus. Melalui mekanisme ini, risiko terkena serangan jantung dapat berkurang.  Selain itu, anggur juga mengandung banyak senyawa antioksidan yang daya kerjanya lebih kuat daripada vitamin C dan vitamin E. Di dalam tubuh, senyawa flavonoid anggur dapat meningkatkan produksi lemak baik (HDL) sekaligus menurunkan trigliserida yang beredar di dalam darah.

Kamis, 11 Oktober 2012

Pengobatan Alternatif dengan Lintah untuk Diabetes

Pada saat ini, Diabetes adalah salah satu penyakit kronis paling lazim di dunia. Jutaan orang telah didiagnosa menderita Diabetes dan trend penyakit ini dari hari ke hari makin meningkat. Penelitian di Amerika pada tahun 2009 lalu menempatkan Diabetes sebagai 1 dari 10 penyakit yang membutuhkan biaya pengobatan paling mahal. Mantan Presiden Indonesia ke – 4 KH. Abdurrahman Wahid (Gus Dur) pun didiagnosa menderita penyakit berbahaya ini, hingga menyebabkan wafatnya beliau.

Diabetes sendiri disebabkan kondisi gagalnya pankreas memproduksi insulin yang cukup. Diabetes yang banyak menyerang adalah tipe 1 dan 2. Diabetes tipe 1 biasanya awal masa kanak-kanak, di mana terdapat penipisan insulin absolut. Sedangkan diabetes tipe 2, serangan biasanya di usia dewasa sekitar usia 45 tahun atau lebih; di mana produksi insulin terjadi, tetapi jumlah insulin yang diproduksi tidak mencukupi.

Ketika kita memakan sesuatu, maka zat gula yang dimakan akan berubah menjadi glukosa, lalu memasuki aliran darah dan didistribusikan ke sel-sel tubuh kita. Glukosa adalah “makanan” yang memberi energi bagi berfungsinya sel kita dan insulin sangat penting untuk menghancurkan glukosa ke dalam bentuk yang dapat digunakan sel-sel kita. Tanpa insulin atau dengan terlalu sedikit insulin, glukosa tidak akan diserap oleh sel-sel kita, pada akhirnya menyebabkan sedikit atau tidak adanya energi.

Pada kondisi demikian, glukosa tetap di dalam darah dan menyebabkan penebalan pembuluh, yang dapat membuat komplikasi di dalam tubuh. Pengangkutan darah dari satu organ ke yang lain memerlukan lebih banyak usaha, yang mengakibatkan dinding pembuluh menebal dan menjadi kurang fleksibel. Hati juga menjadi di paksa lebih banyak bekerja untuk memompa darah ke seluruh tubuh lebih berat, pembuluh darah menebal dan lebih susah dilewati. Ini akhirnya menyebabkan komplikasi pada organ utama seperti serangan stroke, serangan jantung maupun emboli paru-paru.

Salah satu cara yang efektif mengobati diabetes adalah dengan terapi lintah atau Hirudo Theraphy. Sebagaimana diketahui, pada saat lintah menggigit, maka lintah akan mengeluarkan bermacam zat. Salah satu dari zat tersebut adalah hirudin yang mempunyai fungsi anti koagulan dan melancarkan aliran darah.

Pada pasien diabetes dengan kekentalan darah tinggi, zat ini akan membantu mencegah pembekuan darah, mengencerkan dan melancarkan aliran darah pasien. Manfaat lainnya, darah lebih mudah beredar dan berkurangnya tekanan pada jantung dan pembuluh darah secara signifikan. Zat-zat lain pada liur lintah akan memberikan kontribusi pada perbaikan dan normalisasi sirkulasi kapiler. Ada juga zat lain yang menghasilkan analgesik alami, memberikan sifat antibakteri, menurunkan tekanan darah dan mempunyai efek anti inflamasi.
Salah satu penterapis, Muhyidin, di Kauman Jogja menggunakan lintah untuk terapi diabetes. Muhyidin dapat memiliki keahlian ini berdasarkan kejadian yang menimpanya sendiri. Dimana setelah 10 tahun menderita diabetes, ia di vonis, kakinya harus diamputasi oleh Dokter. Sesuai informasi temannya, Muhyidin menggunakan lintah untuk mengobati kakinya. Ajaib! setelah beberapa saat pengobatan, dia tidak merasakan sakit lagi bahkan walau meminum air gula sekalipun. Dan akhirnya sembuh sama sekali dari diabetes yang dideritanya.

Dalam diabetes,  perawatan jari tangan dan kaki pada penderita sangat penting dan karena sirkulasi darah diabetes dapat lamban, di mana kadang-kadang darah tidak mampu sepenuhnya menembus kapiler, tubuh tidak bisa menyembuhkan luka kecil, atau lebih buruk lagi, nekrosis atau matinya jaringan. Hal ini dapat menyebabkan diamputasinya jari, kaki atau anggota badan lain yang diperlukan untuk menghentikan penyebaran pembusukan akibat diabetes ke bagian tubuh yang lain. Terapi lintah telah diketahui berabad-abad dalam meningkatkan sirkulasi di bagian distal tubuh yakni kaki. Efek pemulihan hirudotherapy menghasilkan peningkatan sirkulasi mikro yang sangat penting dalam mencegah amputasi jari tangan dan kaki seperti pada kasus Muhyidin diatas.

Sumber : www.thejakartapost.com

Tips Memilih Pengobatan Alternatif yang Aman.

Belakangan kehadiran pengobatan alternatif semakin marak. Ada yang menawarkan pengobatan pijat refleksi, akupunktur sampai pengobatan herbal. Belum lagi yang melakukan promosi melalui media-media cetak, radio, dan televisi. Bahkan ada yang mencantumkan pengakuan pasien yang telah berhasil lewat pengobatan tersebut. Wow... pasti menggiurkan sekali!

Asal tahu saja, pengobatan tradisional sangat beragam. Anda bebas memilih sesuai kebutuhan. Departemen Kesehatan mengklasifikasikannya menjadi 4 golongan, yaitu:

1. Pengobatan tradisional keterampilan
Pengobatan tradisional pijat urut, patah tulang, sunat, dukun bayi, refleksi, akupresur, akupunktur, chiropractor dan pengobatan tradisional lainnya yang metodenya sejenis.

2. Pengobatan tradisional ramuan
Pengobatan tradisional ramuan Indonesia (jamu), gurah, tabib, sinse, homoeopati, aromaterapi dan pengobatan tradisional lainnya yang meto-denya sejenis.

3. Pengobatan tradisional pendekatan agama
Pengobatan tradisional dengan pendekatan agama Islam, Kristen, Katolik, Hindu, atau Buddha.

4. Pengobatan tradisional supranatural
Pengobatan tradisional tenaga dalam (prana), paranormal, reiki master, qigong, dukun kebatinan dan pengobatan tradisional lainnya yang metodenya sejenis.

Yang Mesti Diperhatikan

Pilihan yang tepat dapat mengatasi keluhan yang dirasakan. Inilah beberapa hal yang penting dijadikan acuan dalam memilih pengobatan tradisional yang tepat.

1. Kantongi Surat Terdaftar Pengobat Tradisional (STPT) atau Surat Izin Pengobat Tradisional (SIPT)
Semua pengobat tradisional yang menjalankan pekerjaan pengobatan tradisional wajib mendaftarkan diri kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat untuk memperoleh STPT. Selain itu, pengobat tradisional dengan cara supranatural harus mendapat rekomendasi terlebih dahulu dari Kejaksaan Kabupaten/Kota setempat. Sementara pengobat tradisional dengan cara pendekatan agama harus mendapat rekomendasi terlebih dahulu dari kantor Departemen Agama Kabupaten/Kota setempat.

Akan halnya SIPT, khusus diberikan oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota kepada pengobat tradisional yang metodenya telah memenuhi persyaratan penapisan, pengkajian, penelitian dan pengujian, serta terbukti aman dan bermanfaat bagi kesehatan. Saat ini, yang memperoleh SIPT baru akupunktur karena sudah ada pengkajian dan penelitiannya secara formal di Indonesia. Mungkin bidang yang lain akan menyusul setelah dilakukan penapisan, pengkajian dan penelitian. Memang ada beberapa seperti homoeopati yang kalau di luar negeri sudah ada jurusan khusus yang mempelajari, tapi di Indonesia belum.

2. Mencantumkan STPT atau SIPT pada papan nama
Pengobat tradisional yang mencantumkan STPT/SIPT pada papan namanya, pertanda telah mendaftarkan secara resmi ke Dinas Kesehatan. Yang berarti juga berada di bawah pembinaan Dinas Kesehatan yang bersangkutan.

3. Mintalah keterangan yang jelas kepada pengobat tradisional
Sebelum melakukan pengobatan, konsumen hendaknya minta informasi kepada pengobat tentang tindak pengobatan yang akan dilakukan. Setiap pengobat wajib memberikan informasi pengobatan yang akan dilakukan. Informasi ini dapat diberikan secara lisan dan mencakup keuntungan maupun kerugian dari tindakan pengobatan yang akan dilakukan.

4. Pengobat wajib minta persetujuan

Semua tindakan pengobatan tradisional yang akan dilakukan terhadap pasien harus mendapatkan persetujuan pasien dan/atau keluarganya. Persetujuan ini dapat diberikan secara tertulis maupun lisan. Bila tindakan pengobatan itu berisiko tinggi bagi pasien, diperlukan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan.

5. Wajib membuat catatan status pasien
Pengobat tradisional dalam memberikan pelayanan wajib membuat catatan status pasien. Sehingga pengobat memiliki data tentang obat-obatan yang telah diberikan, yang bisa jadi bermanfaat untuk pengobatan selanjutnya.

6. Biaya layak
Biaya pengobatan yang dibebankan kepada konsumen hendaknya layak. Dalam arti, sebanding dengan tindakan pengobatan yang dilakukan serta obatan-obatan yang diberikan. Misal, jamu, alat yang harus dipakai, dan lain-lain. Bila biaya yang diberikan tidak masuk akal sebaiknya hindari.

Sumber : kompas