Tumbuhan ini merupakan tumbuhan liar yang banyak
tumbuh di perkebunan, ladang,maupun di tepi jalan. Menurut Lasmadiwati (2003)
tumbuhan ini berasal dari Asia Tropik tersebar di Asia Tenggara,termasuk Indonesia, India,
Cina, Jepang dan Australia
kemudian menyebar ke berbagai negara-negara. Oleh karenanya, pegagan mudah
dijumpai dan mudah tumbuh di berbagai tempat di Indonesia.
Di Jawa Barat, jalukap banyak tumbuh di perkebunan
atau di pekarangan. Masyarakat Jawa Barat mengenalnya sebagai salah satu
tanaman lalap. di kalimantan selatan namanya jelukap
kalo di daerah malang namanya cowek gopel versi Pak Hembing
(pakar kesehatan) tanaman ini banyak mengandung ginko biloba yang khasiatnya
buat meningkatkan kemampuan berpikir manusia
Di India, tanaman ini dimanfaatkan sebagai obat disentri. Di India, Pakistan,
dan sebagian Eropa Timur telah lama, ribuan tahun yang lalu, pegagan dipercayai
dapat meningkatkan ketahanan tubuh (panjang umur), membersihkan darah dan
memperlancar air seni.
Dalam pengobatan Cina pun, jalukap dikenal dapat
memperpanjang umur. Sementara masyarakat Timur Jauh di Eropa menggunakan
jalukap sebagai obat lepra dan TBC.
Di Eropa, jalukap telah diolah menjadi salep 1%
atau bubuk 2% sebagai obat luka dan borok yang menahun. Masyarakat Malaysia pun
telah lama mempergunakan jalukap sebagai tonik dan minuman segar serta infuse
jalukap digunakan dalam pengobatan gangguan liver.
Jalukap yang dikenal dengan sebutan Centella Herba
memiliki kandungan asiaticoside, thankuniside, isothankuniside, madecassoside,
brahmoside, brahmic acid, brahminoside, madasiatic acid, meso-inositol,
centelloside, carotenoids, hydrocotylin, vellarine, tanin serta garam mineral
seperti kalium, natrium, magnesium, kalsium dan besi.
Diduga glikosida triterpenoida yang disebut
asiaticoside merupakan antilepra dan penyembuh luka yang sangat luar biasa. Asiatosida
berfungsi meningkatkan perbaikan dan penguatan sel-sel kulit, menstimulasi
pertumbuhan rambut dan jaringan ikat.
Dosis tinggi dari glikosida saponin akan menghasilkan
efek pereda rasa nyeri. Dikatakan juga, saponin yang terkandung dalam tanaman
ini mempunyai manfaat mempengaruhi collagen (tahap pertama dalam perbaikan
jaringan), misalnya dalam menghambat produksi jaringan bekas luka yang
berlebihan, sedangkan zat vellarine yang ada memberikan rasa pahit (Anonim 1,
2009).
Terdapat sampai ketinggian 2.500 m di atas
permukaan laut. Jalukap merupakan tanaman herba tahunan yang tumbuh menjalar
dan berbunga sepanjang tahun. Tanaman akan tumbuh subur bila tanah dan lingkungannya
sesuai hingga dijadikan penutup tanah. Sering dijumpai di daerah lembab dan
tumbuh diantara rerumputan.
Tumbuh merambat dengan geragih (stolon) yang
merayap dengan panjang 10 cm - 80 cm, akar keluar dari setiap bonggol, banyak
bercabang yang membentuk tumbuhan baru. Helai daun tunggal, pangkal daunnya
lebar bertangkai panjang sekitar 5 cm - 15 cm berbentuk ginjal. Tepinya
bergerigi atau beringgit, dengan penampang 1 cm - 7 cm tersusun dalam roset
yang terdiri atas 2 - 10 helai daun, kadang-kadang agak berambut dan tidak
mempunyai batang, namun mempunyai rhizoma (rimpang pendek). Bunganya kecil
berwarna pink tua. Buah kecil bergantung yang bentuknya lonjong/pipih panjang 2
- 2,5 mm, baunya wangi, rasanya pedas dan pahit.
Bagian
yang dipakai sebagai bahan pengobatan adalah seluruh bagian herbal.Untuk obat
yang diminum, cuci 30-60g herba segar, lalu rebus dalam 3 gelas air sampai
tersisa menjadi 1 gelas.
Cara lain, giling herba sampai halus, lalu peras
dan air perasannya diminum.
Bisa juga, seduh 1-2g bubuk kering dengan air
panas. Setelah dingin minum sekaligus. Untuk mengobati keracunan, jus 500-1.500
g herba jalukap segar, lalu minum sekaligus. Untuk Pemakaian luar, giling herba
segar sampai halus, lalu tempelkan ke tempat yang sakit, seperti pada bisul,
luka bakar, luka bernanah, tuberkulosis (TBC) kulit, herpes zoster, eksim, dan
gigitan ular.
Cara lain, rebus herba segar dan gunakan air
rebusannya sebagai obat kumur pada sariawan atau mencuci luka berdarah dan
bernanah. Ekstrak minyaknya dapat digunakan untuk merangsang pertumbuhan
rambut. Kebanyakan jalukap dikonsumsi segar untuk lalapan, tetapi ada yang
dikeringkan untuk dijadikan teh, diambil ekstraknya, Jalukap juga telah
diproduksi dalam bentuk tablet dengan nama gotu cola. (Arisandi et all, 2005).