Kamis, 21 Juni 2012

Manfaat Daun Jambu Biji

Manfaat Daun Jambu Biji

Tentunya tidak semua orang tahu manfaat dari salah satu bagian pohon keluarga ini. Tanaman yang biasanya dengan mudah dapat tumbuh di pekarangan rumah ini ternyata memiliki khasiat lain disamping khasiat dari buahnya. Daunnya yang biasanya hanya jadi sampah pun rupanya mempunyai manfaat yang luar biasa untuk mngobati berbagai macam penyakit. Jambu biji itulah tanaman bermanfaat ini. Setelah melalui proses analisa oleh para peneliti ternyata daun jambu biji tidak hanya digunakan sebagai sampah organik saja, melainkan juga mengandung khasiat sebagai obat. Jambu biji memiliki rasa lebih manis dibanding jambu Bangkok. Jumlah bijinya yang banyak membuat penggemarnya enggan mengunyah langsung buah jambu ini. Oleh karenanya buah jambu biji ini sering dibuat juice Jambu biji merah diyakini memiliki khasiat meningkatkan ketahanan tubuh bagi penderita demam berdarah.

          Khusus daun jambu biji, penelitian yang pernah dilakukan umumnya khasiatnya sebagai anti diare. Disamping itu, jambu biji mempunyai khasiat sebagai anti inflamasi, anti mutagenik, anti mikroba dan analgesik. Beberepa senyawa kimia yang terkandung dalam jambu biji antara lain, polifenol, karoten, flavonoid dan tannin. Dengan adanya kandungan senyawa itu diperkirakan daun jambu biji juga mempunyai aktivitas antioksidan yang erat khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit, kata Susi Indariani, Peneliti dari Pusat Studi Biofarmaka Lembaga Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB).
Susi Indariani kemudian melakukan penelitian khasiat daun jambu biji sebagai antioksidan. Penelitian yang ia beri judul Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji (Psidium guajava L) bertujuan untuk mengetahui aktibitas antioksidan ekstrak daun jambu biji sekaligus membandingkan potensi antioksidan dari beberapa jenis Daun Jambu biji local sehingga diperoleh jenis daun Jambu biji local yang mempunyai potensi antioksidan terbaik.
         Dalam penelitiannya Susi Indariani melakukan beberapa uji yakni uji aktivitas antioksidan secara kimia dengan metode tiosianat, uji ektivitas antioksidan secara kimia dengan metode tiobarbiturik (TBA), dan analisa fisika, kimia serta mikrobiologi ekstrak terpilih. Susi menggunakan bahan baku daun jambu biji merah local dan jambu biji putil local yang diperoleh dengan cara mengumpulkan dari pohon yang tumbuh di pekarangan-pekarangan rumah di daerah Bantar Kambing Bogor. Daun tersebut sebelum di analisa dikeringkan terlebih dahulu.
Hasilnya, pada pengujian menggunakan metode tiosianat, ekstrak daun jambu biji putih local mempunyai faktor protektif (kemampuan proteksi) mendekati vitamin E atau tokoferol yaitu sebesar 1.10. Tokoferol sendiri mempunyai faktor protektif sebesar 1.16. Sedangkan daun jambu biji merah faktor protektifnya lebih rendah yakni kurang dari 1. Pada pegujian menggunakan metode TBA, ekstrak etanol dari daun jambu biji putih local dapat menghambat oksidasi lipida sampai 94,19 % terhadap control yang tidak diberi antioksidan. Ini berarti daun biji jambu terbukti memiliki kemampuan antioksidan. Susi juga meneliti kandungan daun jambu biji putih local. Hasil uji fitokimia ekstrak daun jambu biji menunjukkan senyawa yang terdapat dalam ekstrak adalah tannin, fenol, flavonoid, kuinon, dan steroid. Mengenai senyawa aktif yang mempunyai aktivitas aktioksidan Susi mengatakan,รข€� Perlu penelitian lebih lanjut mengenai hal tersebut.

Sumber : http://www.ipb.ac.id/id/?b=26
Blog Pinger Free

1 komentar: