Manfaat Daun Jambu Biji
Tentunya tidak semua orang tahu manfaat dari salah satu bagian
pohon keluarga ini. Tanaman yang biasanya dengan mudah dapat tumbuh di
pekarangan rumah ini ternyata memiliki khasiat lain disamping khasiat
dari buahnya. Daunnya yang biasanya hanya jadi sampah pun rupanya
mempunyai manfaat yang luar biasa untuk mngobati berbagai macam
penyakit. Jambu biji itulah tanaman bermanfaat ini. Setelah melalui
proses analisa oleh para peneliti ternyata daun jambu biji tidak hanya
digunakan sebagai sampah organik saja, melainkan juga mengandung khasiat
sebagai obat. Jambu biji memiliki rasa lebih manis dibanding jambu
Bangkok. Jumlah bijinya yang banyak membuat penggemarnya enggan
mengunyah langsung buah jambu ini. Oleh karenanya buah jambu biji ini
sering dibuat juice Jambu biji merah diyakini memiliki khasiat
meningkatkan ketahanan tubuh bagi penderita demam berdarah.
Khusus daun jambu biji, penelitian yang pernah dilakukan umumnya khasiatnya sebagai anti diare. Disamping itu, jambu biji mempunyai khasiat sebagai anti inflamasi, anti mutagenik, anti mikroba dan analgesik.
Beberepa senyawa kimia yang terkandung dalam jambu biji antara lain,
polifenol, karoten, flavonoid dan tannin. Dengan adanya kandungan
senyawa itu diperkirakan daun jambu biji juga mempunyai aktivitas
antioksidan yang erat khasiatnya dalam mengobati berbagai penyakit,
kata Susi Indariani, Peneliti dari Pusat Studi Biofarmaka Lembaga
Penelitian dan Pemberdayaan Masyarakat Institut Pertanian Bogor (IPB).
Susi Indariani kemudian melakukan
penelitian khasiat daun jambu biji sebagai antioksidan. Penelitian yang
ia beri judul Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Daun Jambu Biji
(Psidium guajava L) bertujuan untuk mengetahui aktibitas antioksidan
ekstrak daun jambu biji sekaligus membandingkan potensi antioksidan
dari beberapa jenis Daun Jambu biji local sehingga diperoleh jenis daun
Jambu biji local yang mempunyai potensi antioksidan terbaik.
Dalam penelitiannya Susi Indariani melakukan beberapa uji yakni uji aktivitas
antioksidan secara kimia dengan metode tiosianat, uji ektivitas
antioksidan secara kimia dengan metode tiobarbiturik (TBA), dan analisa
fisika, kimia serta mikrobiologi ekstrak terpilih. Susi menggunakan
bahan baku daun jambu biji merah local dan jambu biji putil local yang
diperoleh dengan cara mengumpulkan dari pohon yang tumbuh di
pekarangan-pekarangan rumah di daerah Bantar Kambing Bogor. Daun
tersebut sebelum di analisa dikeringkan terlebih dahulu.
Hasilnya, pada pengujian menggunakan metode tiosianat, ekstrak daun
jambu biji putih local mempunyai faktor protektif (kemampuan proteksi)
mendekati vitamin E atau tokoferol yaitu sebesar 1.10. Tokoferol sendiri
mempunyai faktor protektif sebesar 1.16. Sedangkan daun jambu biji
merah faktor protektifnya lebih rendah yakni kurang dari 1. Pada
pegujian menggunakan metode TBA, ekstrak etanol dari daun jambu biji
putih local dapat menghambat oksidasi lipida sampai 94,19 % terhadap
control yang tidak diberi antioksidan. Ini berarti daun biji jambu
terbukti memiliki kemampuan antioksidan. Susi juga meneliti kandungan
daun jambu biji putih local. Hasil uji fitokimia ekstrak daun jambu biji
menunjukkan senyawa yang terdapat dalam ekstrak adalah tannin, fenol,
flavonoid, kuinon, dan steroid. Mengenai senyawa aktif yang mempunyai
aktivitas aktioksidan Susi mengatakan,รข€� Perlu penelitian lebih lanjut
mengenai hal tersebut.
maaf mw tanya, apa perbedaan daun jambu biji merah dan putih.?
BalasHapus